Jadual Atau Jadwal Salah satu bahasa asing yang turut memperkaya khazanah bahasa Indonesia adalah bahasa Arab. Banyak kata yang berasal dari bahasa itu yang sudah tidak kita kenali lagi sebagai bahasa asing. Kenyataan itu tidak dapat disangkal karena banyak kata bahasa Arab yang berintegrasi begitu kuat di dalam bahasa Indonesia. Walaupun demikian, di dalam kenyataan berbahasa pemakai bahasa yang menggunakan kosakata yang berasal dari bahasa Arab itu masih banyak yang belum dapat memahaminya secara baik, terutama jika kosakata itu digunakan dalam bahasa tulis. Salah satu contohnya adalah penggunaan kata jadwal yang dituliskan dengan jadual, seperti contoh berikut.
jadual keberangkatan
jadual pelajaran
jadual pertunjukkan
jadual permainan
jadual kegiatan
Penulisan kata jadual pada contoh di atas tidaklah benar. Kata jadual dengan (u) hendaknya dituliskan dengan jadwal dengan (w) karena di dalam bahasa asalnya, kata itu dituliskan [½ vj. Huruf ½ pada kata itu diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi (w) bukan (u). Dengan demikian, contoh di atas seharusnya dituliskan sebagai berikut.
jadwal keberangkatan
jadwal pelajaran
jadwal pertunjukkan
jadwal permainan
jadwal kegiatan
Penulisan kata jadual dengan (u) di atas tampaknya beranalogi pada kata seperti kualitas dan kuantitas. Penulisan kedua kata terakhir itu sudah tepat karena huruf (u) pada keduanya memang berasal dari (u) dalam bahasa aslinya, yakni quality dan quantity. Jika ada penulisan kwalitas dan kwantitas, penulisan itu justru tidak benar.
Selain kata jadwal, ada kosakata lain yang berasal dari bahasa Arab yang setipe dengan itu, seperti berikut:
takwa bukan *takua
fatwa bukan *fatua
kahwa bukan *kahua
Akan tetapi, perhatikan kata-kata berikut yang seharusnya ditulis dengan (ua)
Jadual Atau Jadwal
BalasHapusSalah satu bahasa asing yang turut memperkaya khazanah bahasa Indonesia adalah bahasa Arab. Banyak kata yang berasal dari bahasa itu yang sudah tidak kita kenali lagi sebagai bahasa asing. Kenyataan itu tidak dapat disangkal karena banyak kata bahasa Arab yang berintegrasi begitu kuat di dalam bahasa Indonesia. Walaupun demikian, di dalam kenyataan berbahasa pemakai bahasa yang menggunakan kosakata yang berasal dari bahasa Arab itu masih banyak yang belum dapat memahaminya secara baik, terutama jika kosakata itu digunakan dalam bahasa tulis. Salah satu contohnya adalah penggunaan kata jadwal yang dituliskan dengan jadual, seperti contoh berikut.
jadual keberangkatan
jadual pelajaran
jadual pertunjukkan
jadual permainan
jadual kegiatan
Penulisan kata jadual pada contoh di atas tidaklah benar. Kata jadual dengan (u) hendaknya dituliskan dengan jadwal dengan (w) karena di dalam bahasa asalnya, kata itu dituliskan [½ vj. Huruf ½ pada kata itu diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi (w) bukan (u). Dengan demikian, contoh di atas seharusnya dituliskan sebagai berikut.
jadwal keberangkatan
jadwal pelajaran
jadwal pertunjukkan
jadwal permainan
jadwal kegiatan
Penulisan kata jadual dengan (u) di atas tampaknya beranalogi pada kata seperti kualitas dan kuantitas. Penulisan kedua kata terakhir itu sudah tepat karena huruf (u) pada keduanya memang berasal dari (u) dalam bahasa aslinya, yakni quality dan quantity. Jika ada penulisan kwalitas dan kwantitas, penulisan itu justru tidak benar.
Selain kata jadwal, ada kosakata lain yang berasal dari bahasa Arab yang setipe dengan itu, seperti berikut:
takwa bukan *takua
fatwa bukan *fatua
kahwa bukan *kahua
Akan tetapi, perhatikan kata-kata berikut yang seharusnya ditulis dengan (ua)
aurat bukan *awrat
taurat bukan *tawrat
kaum bukan *kawum